SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG
A.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
Usaha dagang berdiri dimana – mana, mulai dari
usaha kecil sampai usaha besar. Usaha kecil yang ada di desa – desa contohnya
warung, kios dan toko kelontong. Adapun usaha yang besar biasanya bertempat di
perkotaan contohnya supermarket, mall dan usaha grosir lainnya. Usaha dagang
bisa dilakukan oleh setiap orang atau badan usaha.
Barang dagangan yang dijual berasal dari membeli
di pabrik atau dari pedagang yang lebih besar. Sebenarnya apa sih usaha dagang
itu ?
Usaha dagang adalah usaha yang kegiatan ekonominya
membeli barang kemudian menjualnya kembali tanpa harus memprosesnya terlebih
dahulu. Lingkup kegiatan perusahaan dagang hanya terbatas pada pengemasan
kembali, pemberian label, dan memperkecil unit penjualan. Contoh perusahaan
dagang adalah toko, showroom, eksportir, importir, dan lain – lain.
Perusahaan dagang dapat dibedakan antara pedagang
besar dan pedagang eceran. Pedagang besar ( grosir ) biasanya membeli barang
langsung dari pabrik penghasil barang tersebut ( produsen ). Sedangkan pedagang
kecil ( re – tailer ) membeli barang dari grosir untuk kemudian menjual kembali
barang tersebut kepada konsumen dengan harga eceran.
·
Ciri – Ciri dan Kegiatan Utama Perusahaan
Dagang
Ciri – ciri kegiatan utama perusahaan
dagang adalah membeli barang kemudian menjualnya kembali. Adapun mekanisme
kegiatan utama perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
a.
Menerima
uang dari pemilik sebagai setoran modal atau dari kreditur sebagai pinjaman.
b.
Menanamkan
uang ke dalam aktiva tetap dan membelanjakan untuk membeli barang dagangan
serta membayar beban – beban.
c.
Menjual
barang – barang dagangan dalam rangka memperoleh pendapatan.
d.
Uang
yang diterima atas penjualan barang dagangan digunakan untuk membeli barang
dagangan lagi dan sebagian untuk melunasi pinjaman.
Jadi,
karakteristik utama perusahaan dagang adalah membeli barang dengan tujuan untuk
dijual kembali tanpa ada proses perubahan. Garis besar mekanisme kegiatan
perusahaan dagang terdiri atas empat kegiatan pokok, yaitu : pembelian,
pengeluaran uang, penjualan dan penerimaan uang.
Pada
kenyataannya, keempat kegiatan pokok tersebut dapat berkembang menjadi banyak
sekali transaksi. Adapun transaksi – transaksi yang terjadi dalam perusahaan
dagang antara lain sebagai berikut :
a. Pembelian barang dagangan
b. Pengembalian barang dagangan yang dibeli
c. Pembayaran beban angkut pembelian
d. Pembayaran utang dagang
e. Penjualan barang dagangan
f. Penerimaan kembali barang dagangan yang
sudah terjual
g. Pembayaran beban angkut penjualan
h. Penerimaan pelunasan piutang dagang
i.
Perhitungan
laba / rugi perusahaan dagang
B.
TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG
1.
Penggolongan Transaksi dan Pencatatan
dalam Jurnal Umum
v Aturan Pencatatan
Untuk
mencatat transaksi keuangan ke dalam jurnal harus selalu memperhatikan aturan
pencatatan terhadap perubahan akun yang terjadi. Aturan – aturan itu diuraikan
sebagai berikut :
Ø Harta
-
Bila
harta bertambah, dicatat di sebelah debit.
-
Bila
harta berkurang, dicatat di sebelah kredit.
D Harta K
+
|
_
|
Ø Utang
-
Bila
utang bertambah, dicatat di sebelah kredit.
-
Bila
utang berkurang, dicatat di sebelah debit.
D Utang K
_
|
+
|
Ø Modal
-
Bila
modal bertambah, dicatat di sebelah kredit.
-
Bila
modal berkurang, dicatat di sebelah debit.
D Modal K
_
|
+
|
Ø Pendapatan dan penjualan
-
Bila
pendapatan dan penjualan bertambah, dicatat di sebelah kredit.
-
Bila
pendapatan dan penjualan berkurang, dicatat di sebelah debit.
D Pendapatan dan Penjualan K
_
|
+
|
Ø Beban dan pembelian
-
Bila
beban dan pembelian bertambah, dicatat di sebelah debit.
-
Bila
beban dan pembelian berkurang, dicatat di sebelah kredit.
D Beban dan Pembelian K
+
|
_
|
2.
Transaksi dan Pencatatan
a.
Pembelian Barang Dagangan
Transaksi
pembelian barang dagangan adalah pembelian barang dengan tujuan untuk dijual
kembali. Pembelian barang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Transaksi
ini dicatat di sebelah debit akun pembelian. Jadi, akun pembelian hanya untuk
mencatat pembelian barang dagangan, selain itu harus dicatat dalam akun yang
berbeda.
Pencatatan transaksi pembelian barang ke
dalam jurnal umum adalah :
Pembelian Tunai
|
Pembelian Kredit
|
Pembelian xxx
Kas xxx
|
Pembelian xxx
Utang Dagang xxx
|
Contoh :
Perhatikan transaksi – transaksi berikut
ini !
-
Tanggal
5 Januari 2012, dibeli barang dagangan dari UD Lestari, faktur No. 0212 seharga
Rp. 1.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
-
Tanggal
8 Januari 2012, dibeli barang dagangan secara tunai seharga
Rp.
400.000,00.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
5
8
|
Pembelian
Utang Dagang
Pembelian
Kas
|
|
Rp. 1.000.000
Rp.
400.000
|
Rp. 1.000.000
Rp.
400.000
|
b.
Pengembalian Barang Dagangan yang Dibeli /
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Adakalanya
barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas
atau juga karena rusak. Oleh karenanya barang yang dibeli terpaksa dikembalikan
kepada penjualnya. Barang yang dikembalikan tersebut akan mengurangi jumlah
utang. Apabila barang yang rusak tidak dikembalikan, perusahaan pembeli dapat
meminta pengurangan harga untuk barang yang rusak tersebut. Perusahaan pembeli
akan membuat nota debit sebagai bukti pendebitan utang perusahaan dan
mengkredit retur pembelian dan pengurangan harga. Pencatatan transaksi retur
pembelian dan pengurangan harga ke dalam jurnal umum adalah :
-
Utang
Dagang xxx
Retur
Pembelian dan Pengurangan Harga xxx
-
Contoh
:
Tanggal
7 Januari 2012 diterbitkan nota debit No. 001 sebagai bukti pengembalian
sebagian barang yang dibeli dari UD. Lestari tanggal 5 Januari karena rusak
seharga Rp.50.000,00.
Jurnal umunya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
7
|
Utang dagang
Retur pembelian dan pengurangan harga
|
|
Rp. 50.000
|
Rp. 50.000
|
c.
Potongan Pembelian
Masalah
potongan pembelian sangat berkaitan dengan masalah pembayaran utang atas
pembelian barang, karena potongan pembelian adalah potongan tunai yang diterima
pembeli. Pembeli telah mempercepat pelunasan / pembayaran utang dan masih dalam
jangka waktu potongan seperti yang telah ditentukan dalam syarat pembayaran.
Pencatatan dalam jurnal umumnya adalah :
-
Utang
Dagang xxx
Kas xxx
Potongan
Pembelian xxx
Potongan pembelian diberikan perusahaan
pemasok kepada perusahaan dagang sebagai dorongan untuk segera melunasi
utangnya. Pada dasarnya ada dua jenis potongan harga, antara lain sebagai
berikut :
-
Trade Discount
Merupakan
potongan harga yang diberikan penjual dari harga resmi yang tertera pada daftar
harga resmi ( brosur harga ).
-
Cash Discount
Merupakan
potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli karena pembeli membayar
kepada penjual dalam masa potongan tunai. Masa potongan ini dapat dilihat pada
syarat pembayaran yang dicantumkan.
d.
Beban Angkut Pembelian
Dalam perusahaan dagang transaksi perdagangan
barang sering ditemui masalah pengangkutan barang dari tempat penjual ke tempat
pembeli. Transaksi jual beli dengan syarat penyerahan barang franco gudang
penjual, berarti beban pengangkutan sampai di gudang pembeli menjadi tanggungan
pembeli. Pencatatan transaksi biaya angkut pembelian di dalam jurnal adalah :
- Beban angkut pembelian xxx
Kas xxx
-
Contoh
:
Tanggal
6 Januari 2012, dibayar beban pengangkutan atas pembelian barang dagangan
tanggal 5 Januari 2012 sebesar Rp. 50.000,00.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
6
|
Beban angkut pembelian
Kas
|
|
Rp. 50.000
|
Rp. 50.000
|
Dalam kenyataannya bisa jadi, syarat
penyerahan menyebutkan franco gudang penjual, tetapi pengiriman dilakukan oleh
pihak penjual, sehingga harga netto faktur terdiri atas harga barang ditambah
beban pengiriman.
-
Contoh
:
Tanggal
5 Januari 2012 dibeli barang dagangan dari UD. Lestari seharga Rp.
1.000.000,00. Ongkos kirim Rp. 50.000,00. Faktur No.0212, dengan syarat 2/10,
n/30.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
5
|
Pembelian
Beban angkut pembelian
Utang dagang
|
|
Rp. 1.000.000
Rp.
50.000
|
Rp. 1.050.000
|
e.
Penjualan Barang Dagangan
Pencatatan penjualan dalam jurnal umum :
Penjualan Tunai
|
Penjualan Kredit
|
Kas xxx
Penjualan xxx
|
Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
|
Penjualan
barang dagangan adalah kegiatan perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
Penjualan barang dagangan ini juga dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.
Transaksi ini dicatat dengan mengkredit akun penjualan, sedangkan si debit akun
kas jika penjualan tunai atau akun piutang jika penjualan dilakukan secara
kredit.
Contoh :
-
Tanggal
7 Januari 2012 dijual tunai barang dagangan sebesar Rp. 300.000,00.
-
Tanggal
9 Januari 2012 dijual barang dagangan seharga Rp.600.000,00. Faktur No.J.0707
kepada Toko Ageng dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
7
9
|
Kas
Penjualan
Piutang Dagang
Penjualan
|
|
Rp. 300.000,00
Rp. 600.000,00
|
Rp. 300.000,00
Rp. 600.000,00
|
f.
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Adakalanya
barang yang telah terjual dikembalikan oleh pembeli dengan alasan tertentu.
Pengembalian barang ini akan mengurangi piutang perusahaan. Bisa juga pembeli
tidak mengembalikan barang, tetapi meminta pengurangan harga. Penjual membuat
nota kredit untuk mengurangi besarnya piutang dagang. Berdasarkan nota kredit
ini penjual mencatatnya dengan mendebit akun retur penjualan dan potongan harga
dan mengkredit akun piutang dagang. Pencatatan retur penjualan dan pengurangan
harga dalam jurnal adalah :
-
Retur
penjualan dan potongan harga xxx
Piutang
dagang xxx
Contoh :
Tanggal 13 Januari 2012, diterbitkan nota
kredit No.K04 kepada Toko Ageng atas barang yang dikirim kembali seharga Rp.
100.000,00.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
13
|
Retur penjualan dan pengurangan harga
Piutang dagang
|
|
Rp. 100.000
|
Rp. 100.000
|
g.
Potongan Penjualan
Potongan
penjualan adalah potongan tunai yang diberikan oleh penjual, karena menerima
pembayaran piutang yang masih dalam jangka waktu potongan tunai. Potongan tunai
ini dicatat oleh penjual dengan mendebit akun potongan penjualan dan mengkredit
akun piutang dagang. Pencatatan potongan penjualan dalam jurnal adalah :
Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang dagang xxx
-
Contoh
:
Tanggal 15 Januari 2012, diterima
pelunasan piutang faktur No.J.0707 dari Toko Ageng sebesar Rp 500.000.
Keterangan :
Pelunasan piutang dagang, potongan
penjualan, dan kas dihitung setelah ada pengurangan oleh adanya retur penjualan
dan potongan harga. Apabila pelunasan piutang melebihi jangka waktu potongan
dalam syarat pembayaran, maka tidak terjadi potongan penjualan.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
15
|
Kas
Potongan penjualan
Piutang dagang
|
|
Rp. 490.000
Rp.
10.000
|
Rp. 500.000
|
h.
Beban Angkut Penjualan
Transaksi
penjualan barang dagangan dengan syarat penyerahan barang FOB Destination Point
berarti penyerahan barang dilakukan di gudang pembeli. Dengan kata lain, beban
angkut penjualan menjadi tanggungan penjual. Penjual akan mencatat transaksi
ini dengan mendebit akun beban angkut penjualandan mengkredit akun kas jika
dibayar tunai atau mengkredit akun utang dagang jika penjualan dilakukan secara
kredit. Pencatatan beban angkut pada jurnal adalah :
Penjualan Tunai
|
Penjualan Kredit
|
Beban angkut penjualan xxx
Kas xxx
|
Beban angkut penjualan xxx
Utang dagang xxx
|
Contoh :
-
Tanggal
10 Januari 2012, dibayar beban pengangkutan barang yang dijual kepada Toko
Ageng tanggal 9 Januari 2012 sebesar Rp. 50.000,00.
-
Tanggal
12 Januari 2012, diterima faktur pengangkutan sebesar Rp. 50.000,00 atas
pengangkutan barang yang dijual kepada Toko Ageng tanggal 9 Januari 2012.
Jurnal umumnya :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
2012
Januari
|
10
12
|
Beban angkut penjualan
Kas
Beban angkut penjualan
Utang dagang
|
|
Rp. 50.000
Rp. 50.000
|
Rp. 50.000
Rp. 50.000
|
C.
Syarat Pembayaran dan Syarat Penyerahan
v Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran berhubungan erat dengan
potongan tunai dan jangka waktu kredit atas barang yang diperjualbelikan.
Kategori tunai maupun kredit sebenarnya sangat tergantung pada kebijakan
perusahaan. Dalam praktik, ada perusahaan yang menganggap suatu transaksi
sebagai penjualan tunai meskipun penerimaan kas tidak pada hari yang
sama.Kebiasaan umum cara pembayaran dalam suatu perusahaan dagang adalah
sebagai berikut :
-
2 /
10, n / 30
Potongan akan diberikan sebesar
2 % apabila pembeli berhasil melunasi utangnya dalam jangka waktu 10 hari.
Sedangkan angka 30 menunjukkan jangka waktu kredit harus dilunasi, terhitung
sejak terjadi transaksi jual beli.
-
EOM (
End of Month )
Artinya harga neto yang
tercantum dalam faktur harus dilunasi oleh pembeli paling lambat pada akhir
bulan penjualan. Dalam hal ini penjual tidak memberikan potongan tunai kepada
pembeli.
-
N /
10 ; EOM
Artinya harga neto yang
tercantum di dalam faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir
bulan penjualan tanpa mendapatkan potongan tunai.
v Syarat Penyerahan Barang
Syarat
penyerahan barang adalah perjanjian antara penjual dengan pembeli yang berisi
tentang barang yang akan diserahterimakan setelah memperoleh kesepakatan harga.
Perjanjian ini mengatur siapa yang akan menanggung beban angkut barang dari
gudang penjual ke gudang pembeli. Syarat
penyerahan barang yang biasa digunakan oleh perusahaan dagang adalah sebagai
berikut :
·
FOB Shipping Point ( Free on Board Shipping Point ) atau Franco Gudang Penjual
Artinya semua ongkos pengiriman
barang menjadi tanggung jawab pembeli. Penjual sudah dapat mengakui sebagai
transaksi penjualan pada saat barang tersebut keluar dari gudang.
·
FOB Destination Point atau Franco Gudang
Pembeli
Artinya penjual harus
menanggung semua beban pengiriman barang sampai di gudang pembeli. Penjual baru
dapat mengakui penjualan bila barang tersebut telah sampai ke pihak pembeli.
·
CIF (
Cost Insurance and Freight )
Penjual menanggung semua beban
pengangkutan dan asuransi barang tersebut selama di perjalanan. Biasanya
terjadi dalam transaksi jual beli pada perdagangan ekspor impor.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus