Kamis, 23 Juni 2016

Kertas Kerja


KERTAS KERJA


Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.


Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari : 

Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Rugi/laba dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit.

a.       Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku besar.

b.      Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama akun yangbaru dibawah jumlah neraca saldo.

c.       Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian, sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari kolom neraca saldo sesuai debet dan kreditnya.

d.      Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening beban dan pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah pendapatan dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba (pendapatan > beban) dan rugi (pendapatan < beban)

e.       Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca.


Bentuk Kertas Kerja

Pada umumnya kertas kerja yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12.

Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh-contoh bagan berikut :


1. Bentuk kertas kerja 6 kolom

 2. Bentuk kertas kerja 8 kolom
3. Bentuk kertas kerja 10 kolom
4. Bentuk kertas kerja 12 kolom


Persamaan Dasar Akuntansi



PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


1. Pengertian Transaksi Keuangan

Transaksi keuangan adalah transaksi yang mempengaruhi modal dan operasi perusahaan

penggolongan transaksi keuangan dapat dibedakan menjadi 2:

  1. transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan
  2. transaksi keuangan menurut sumber

2. persamaan  Akuntansi

persamaan akuntansi adalah hubungan antara unsur-unsur harta,utang dan modal dalam satu posisi keuangan perusahaan. Persamaan akuntansi merupakan persamaan dimana aktiva harta sama dengan pasiva(utang dan modal). Dalam prakteknya system akuntansi yang digunakan adalah system berpasangan dimana dalam setiap pencatatan transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selalu mempengaruhi duan bagian atau lebih, sehingga akan menghasilkan keseimbangan yang merupakan ciri dari akuntansi berpasangan.

hubungan antara harta, utang dan modal dinyatakan dalam bentuk persamaan akuntansi dan dirumuskan sebagai berikut. Harta = Utang + Modal
 

3.    Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi

Pencatatan transaksi keuangan pada persamaan akuntansi dapat digambarkan dalam contoh berikut.

Tn Hendrawan membuka bengkel dengan nama bengkel hendrawan dalam operasinya Tn. Hendrawanm melakukan transaksi sebagai berikut.

Transaksi 1 (T1)

Pada tanggal 1 desember 2011 Tn. Hendrawan menyetor uangnya sebagai modal awal sebesar Rp.20.000.000

Analisis :

Harta bertambah berupa uang tunai (Kas) Rp.20.000.000

Kewajiban pada pemilik bertambah (Modal)Rp.20.000.000

Catatan transaksi diatas dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut

Harta
=
Utang
+
Modal
Kas
Rp.20.000.000
=
=
-
-
+
+
Modal Tn.Hendrawan
Rp.20.000.000
Rp.20.000.000
=
-
+
Rp.20.000.000

Selasa, 21 Juni 2016

Aktiva Tetap


A.    Definisi Aktiva Tetap

     Menurut PSAK No. 16 Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, yang tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan opeasi normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

 

B.     Mempersiapkan Penggelolaan Kartu Aktiva Tetap

     Harga perolehan/harga pokok aktiva tetap meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tersebut, sehingga siap untuk dipakai dalam kegiatan normal perusahaan. Unsur- unsur yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aktiva tetap mungkin saja berbeda atau jenis aktiva tetap satu dengan yang lainnya.

     Cara kepemilikan aktiva tetap berwujud (acquisition of deferred payment), antara lain:

a.       Dibeli tunai

b.      Dibeli secara kredit atau angsuran

c.       Pertukaran

d.      Membuat sendiri

e.       Diterima sebagai hadiah/penemuan

     Setiap aktiva tetap yang telah dimiliki, harus di catat dalam kartu aktiva tetap atau sub buku besar aktiva tetap yang mencantumkan yaitu, sebagai berikut :

a.       Tanggal pembelian/perolehan

b.      Nama pemasok atau supplier

c.       Harga perolehan (cost)

d.      Penyusutan, terdiri dari: metode atau presentase penyusutan

e.       Nilai buku aktiva tetap

f.       Dan setiap jenis aktiva tetap diberi kode

C.    Mengidentifikasi Data Mutasi Aktiva Tetap

     Transaksi yang mengakibatkan adanya mutasi aktiva tetap adalah sebagai berikut.

1.      Aktiva tetap berwujud yang dibeli tunai

Tanah                               Rp. xxx

     Bank                                        Rp. xxx

2.      Pengeluaran biaya yang menambah harga perolehan

Tanah                                           Rp. xxx

     Kas                                                      Rp. xxx

3.      Pembelian secara kredit

Mobil                                            Rp. xxx

     Utang usaha                                        Rp. xxx

4.      Dibeli secara angsuran

Mesin                                           Rp. xxx

     Bunga yang ditangguhkan                  Rp. xxx

5.      Jika aktiva tetap diperoleh denagn membuat sendiri

Bangunan kantor                          Rp. xxx

     Kas                                                      Rp. xxx

6.      Transaksi penghentian aktiva tetap

Akum. Peny aktiva tetap                                     Rp. xxx

Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap           Rp. xxx

     Aktiva tetap                                                                Rp. xxx

D.    Mengidentifikasi Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan

Penyusutan aktiva tetap (depresiasi) adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap kepada periode-periode akuntansi dalam masa penggunaannya.dengan adanya penyusutan atau depresiasi adalah cara yang sistematis untuk mengurangi atau mengalokasikan harga pokok/harga perolehan aktiva yang bersangkutan dan menjadi beban atau pada periode yang tercangkup dalam unsur ekonomisnya. Untuk keperluan laporan keuangan intern, piitang dapat dihitung tiap bulan, triwulan, semester atau setahun tergantung kapan perusahaan melakukan tutup buku.

     Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan antara lain :

a.       Harga perolehan

b.      Nilai sisa

c.       Taksiran umur manfaat/ekonomis

E.     Metode Penyusutan atau Depresiasi yang Digunakan

     Metode pengalokasian harga perolehan aktiva tetap yang menjadi beban penyusutan antara satu dengan yang lain belum tentu sama.  Perbedaan tersebut karena perbedaan metode untuk menentukan jasa atau manfaat masing-masing aktiva tetap tiap tahunnya. Metode penyusutan yang dapat digunakan antara lain:

a.       Metode garis lurus (straigt line method)

Dapat dihitung dengan rumus :

Penyusutan/tahun = Harga perolehan – Nilai sisa

  Taksiran Nilai Ekonomis

Beban penyusutan = Tariff  penyusutan x (Harga perolehan – Nilai sisa)

Tarif penyusutan =                100%              

 Taksiran umur ekonomis

b.      Metode saldo menurun (double declining balance method)

Penyusutan   = 2 x % Penyusutan (Harga Perolehan-Akm. Penyusutan)

c.       Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method)

Penyusutan   =          Sisa umur        x (Harga perolehan – nilai residu)

Jumlah angka tahun

d.      Metode satuan produksi (unit of production method)

Tariff penyusutan per satuan produk = Harga perolehan – Nilai Residu

 Taksiran jumlah produk yang dapat dihasilkan selama masa manfaat

e.       Metode jam kerja (service hours method)

Tariff penyusutan tiap jam kerja       = Harga perolehan – nilai residu

Taksiran jam kerja yang dapat di capai selama masa manfaat

f.       Metode tariff kelompok/gabungan (compesite rate depreciation method)

 

Rekonsiliasi Bank


1.         KAS BANK

a.        Definisi Kas Bank

Kas bank adalah uang kas yang disediakan untuk membayar segala keperluan pengeluaran yang cukup besar dan memerlukan pembayaran dengan cek.

b.        Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank.

Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih dari satu departemen, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.

Kegiatan itu sendiri adalah kegiatan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, buku besar, dan buku-buku lainnya, meliputi :

1)        Menulis

2)        Menggandakan

3)        Menghitung

4)        Memberi Kode

5)        Mendaftar

6)        Memilih Memindah

7)        Membandingkan

Bertambah dan berkurangnya dana kas disebabkan oleh transaksi penerimaan ataupun pengeluaran kas yang terjadi pada perusahaan yang disebut dengan istilah mutasi kas bank. Transaksi-transaksi tersebut misalnya :

1)        Transaksi penerimaan kas bank ( kas bertambah):

a)         Setoran modal

b)        Penjualan tunai

c)         Penerimaan Piutang

d)        Pinjaman uang

e)         Bunga simpanan, dan

f)         Penerimaan lainnya

2)        Transaksi pengeluaran kas bank ( kas berkurang):

a)         Pengambilan pribadi

b)        Pembelian tunai

c)         Pembayaran hutang

d)        Bunga pinjaman

e)         Beban administrasi bank, dan

f)         Pengeluaran lainnya

c.         Dokumen Mutasi Kas Bank

Setiap transaksi yang terjadi haruslah dibuatkan dokumen transaksi.  Misalnya dokumen :

1)        Dokumen penerimaan kas bank :

a)         Bukti kas masuk / kuitansi

b)        Faktur (nota) penjualan tunai

c)         Pita register kas

d)        Daftar surat pemberitahuan

e)         Surat pemberitahuan

f)         Memo (nota) kredit bank

g)        Bukti setor bank

2)        Dokumen pengeluaran kas bank :

a)         Bukti kas keluar

b)        Faktur (nota) pembelian tunai

c)         Faktur pembelian tunai

d)        Bukti penerimaan barang

e)         Bukti permintaan cek

f)         Permintaan pengisian kas kecil

g)        Surat permintaan pengeluaran kas kecil

2.         REKONSILIASI BANK

Rekonsiliasi bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di bank, dengan membandingkan catatan akuntansi kas menurut perusahaan. Secara periodik bank mengirimkan laporan berupa bank statement yang berisi semua transaksi penyetoran dan pengambilan oleh deposan (depositor) selama periode tertentu. Rekonsiliasi bank dilakukan untuk menunjukkan dan menjelaskan adanya perbedaan antara catatan kas menurut bank dan menurut perusahaan. Jika perbedaan dihasilkan dari transaksi yang belum dicatat bank, maka catatan perusahaan dianggap benar. Sebaliknya, jika perbedaan dihasilkan dari kesalahan dalam catatan perusahaan dan catatan bank, maka diperlukan penyesuaian.

Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh pegawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas, maksudnya agar penyusunan rekonsiliasi bank ini dapat digunakan untuk mengecek catatan-catatan kas dan bank. Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui bahwa yang direkonsiliasikan itu adalah catatan perusahaan dan bank sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui perbedaan-perbedaan yang ada. Pembandingan ini dilakukan dengan cara debit rekening kas dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran. Biasanya terdapat perbedaan antara saldo menrut catatan kas dengan saldo menurut laporan bank.

·           Tujuan Rekonsiliasi Bank :

a.         Menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca).

b.        Mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalahgunaan kas di bank.

·           Bagan Proses Rekonsiliasi Bank :


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


3.         PENYEBAB PERBEDAAN LAPORAN KAS DAN LAPORAN BANK

Hal – hal yang dapat menyebabkan perbedaan antara laporan kas perusahaan dan laporan bank adalah sebagai berikut :

a.         Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank.

Contoh :

1)        Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan).

2)        Setoran yang diterima bank pada akhir bulan tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran alam perjalanan).

3)        Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank.

b.        Elemen-elemen yang sudah dicatatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

Contoh :

1)        Uang yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).

2)        Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi oleh perusahaan belum mencatatnya.

c.         Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya.

Contoh :

1)        Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah dikluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.

2)        Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.

d.        Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oeh perusahaan.

 

 

Contoh :

1)        Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

2)        Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (salo kredit kas) tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

3)        Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.

Selain keempat hal diatas, perbedaan antara saldo kas dengan saldo menurut laporan bank bisa juga terjadi akibat kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini bisa timbul dalam catatan perusahaan maupun dalam catatan bank. Untuk dapat membuat rekonsiliasi laporan bank, kesalahan-kesalahan yang ada harus dikoreksi.

4.         LAPORAN REKONSILIASI BANK

Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam dua macam cara yang berbeda. Antara lain :

a.         Rekonsiliasi saldo akhir yang bisa dibuat dalam dua bentuk :

1)        Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar.

Menunjukkan berapa saldo yang benar baik kas maupun bank.

2)        Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada salo kas.

Menunjukkan sebab – sebab perbedaan saldo kas dan saldo bank.

Contoh :

Catatan kas PT. Risa Fadila pada tanggal 31 Desember 2011

Dari laporan bank :

Jasa giro                                             Rp.    8.900,00

Biaya bank                                                   1.600,00

Saldo akhir                                                661.000,00

Dari rekening kas :

Setoran dalam perjalanan                   Rp. 180.000,00

Uang kas yang tidak disetor                      40.000,00

Cek-cek yang beredar :

Nomor 0602                                       Rp.   60.000,00

Nomor 0611                                               80.000,00

Nomor 0614                                             212.200,00

                                                                                                               Rp. 261.200,00

Kesalahan mencatat penerimaan Rp 101.200,00 dicatat Rp 102.100          Rp. 900,00

Saldo akhir                                                                                             Rp 614.000,00

Data diatas jika disusun dalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar adalah sebagai berikut :

PT RISA FADILA

Rekonsiliasi Laporan Bank

31 Desember 2011

Saldo per laporan bank            Rp 661.600,00
Ditambah :
Setoran dalam Rp 180.000,00
perjalanan       
Uang kas yang       40.000,00
tidak disetor                             Rp 220.000,00                                             Rp 881.000,00
dikurangi :
Nomor 0602 Rp 60.000,00
Nomor 0611    80.000,00
Nomor 0614  212.200,00
                                                 Rp 261.200,00
Saldo akhir bank                    Rp 620.400,00
 Saldo kas                               Rp 614.000,00
Ditambah :
Jasa giro                                       Rp 8.900,00
 
 
Dikurangi :
Biaya bank          Rp 1.600,00
Koreksi penerimaan    900,00
                                                        2.500,00
 
 
 
Saldo kas yang benar               Rp 620.400,00

 

Apabila disusun dalam bentuk kedua yaitu rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas maka bentuknya adalah sebagai berikut :

PT RISA FADILA

Rekonsiliasi Laporan Bank

31 Desember 2010

Saldo per laporan bank                                                                      Rp 661.600,00

Ditambah :

Setoran dalam perjalanan                          Rp 180.000,00   

Uang kas yang tidak disetor                            40.000,00

Biaya bank                                                          1.600,00

Koreksi penerimaan                                                900,00

                                                                                                               225.500,00

                                                                                                          Rp 884.100,00

 

 

Dikurangi :

Cek yang beredar :

Nomor 0602        Rp 60.000,00

Nomor 0611             80.000,00

Nomor 0614           212.200,00

                                                             Rp 261.200,00

Jasa giro                                                              8.900,00

                                                                                                                270.100,00

Saldo kas                                                                                                       Rp 614.000,00

 

b.        Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir yang bisa dibuat dalam dua bentuk :

1)        Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas ( 4 kolom ).

2)        Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (  kolom ).